Osiloskop adalah alat ukur besaran listrik yang dapat memetakan sinyal listrik. Pada kebanyakan aplikasi, grafik yang ditampilkan memperlihatkan bagaimana sinyal berubah terhadap waktu.
Layar osiloskop dibagi atas 8 kotak skala besar dalam arah vertikal dan 10 kotak dalam arah horizontal. Tiap kotak dibuat skala yang lebih kecil. Sejumlah tombol pada osiloskop digunakan untuk mengubah nilai skala-skala tersebut.
Osiloskop 'Dual Trace' dapat memperagakan dua buah sinyal sekaligus pada saat yang sama. Cara ini biasanya digunakan untuk melihat bentuk sinyal pada dua tempat yang berbeda dalam suatu rangkaian elektronik.
Kadang-kadang sinyal osiloskop juga dinyatakan dengan 3 dimensi. Sumbu vertikal(Y) merepresentasikan tegangan V dan sumbu horisontal(X) menunjukkan besaran waktu t. Tambahan sumbu Z merepresentasikan intensitas tampilan osiloskop. Tetapi bagian ini biasanya diabaikan karena tidak dibutuhkan dalam pengukuran.
PANEL KONTROL
OSCILLOSCOPE
Panel kontrol
berisi tombol-tombol yang bisa digunakan untuk menyesuaikan tampilan di layar.
Tombol-tombol pada panel osiloskop antara lain :
Intensity :
Untuk mengatur kecerahan garis yang ditampilkan di layar
Focus :
Digunakan untuk mengatur fokus
Trace rotation
: Mengatur kemiringan garis sumbu Y=0 di layar
Volt/div :
Mengatur berapa nilai tegangan yang diwakili oleh satu div di layar
Time/div :
Mengatur berapa nilai waktu yang diwakili oleh satu div di layar
Position :
Untuk mengatur posisi normal sumbu X (ketika sinyal masukannya nol)
AC/DC :
Mengatur fungsi kapasitor kopling di terminal masukan osiloskop. Jika tombol
pada posisi AC maka pada terminal masukan diberi kapasitor kopling sehingga
hanya melewatkan komponen AC dari sinyal masukan. Namun jika tombol diletakkan
pada posisi DC maka sinyal akan terukur dengan komponen DC-nya dikutsertakan.
Ground :
Digunakan untuk melihat letak posisi ground di layar.
Channel 1/ 2 :
Memilih saluran / kanal yang digunakan.
LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN OSCILLOSCOPE
- Tombol ON-OFF pada posisi OFF
- Posisikan semua tombol yang memiliki tiga posisi pada posisi tengah.
- Putar tombol INTENSITY pada posisi tengah.
- Dorong tombol PULL 5X MAG ke dalam untuk memperoleh posisi normal.
- Dorong tombol TRIGGERING LEVEL pada posisi AUTO
- Sambungkan kabel saluran listrik bolak balik ke stop-kontak ACV
- Putar tombol ON-OFF pada posisi ON. Kira-kira 20 detik kemudian satu jalur garis akan tergambar pada layar CRT. Jika garis ini belum terlihat, putar tombol INTENSITY searah jarum jam.
- Atur tombol FOCUS dan INTENSITY untuk memperjelas jalur garis
- Atur ulang posisi vertikal dan horisontal sesuai dengan kebutuhan.
- Sambungkan probe ke input saluran-A/ channel -A (CH-A) atau ke inputsaluran B/ channel -B (CH-B) sesuai kebutuhan.
- Sambungkan probes ke terminal CAL untuk memperoleh kalibrasi 0,5Vp-p.
- Putar pelemah vertikal (vertical attenuator), saklar VOLTS/DIV pada posisi 10 mV, dan putar tombol VARIABLE searah jarum jam. Putar TRIGGERING SOURCE ke CH-A, gelombang persegi empat (square-wave) akan terlihat di layar.
- Jika tampilan gelombang persegi empat kurang sempurna, atur trimmer yang ada pada probe sehingga bentuk gelombang terlihat nyata.
- Pindahkan probe dari terminal CAL 0,5Vp-p. Oscilloscope sudah dapat digunakan.
KESELAMATAN KERJA OSCILLOSCOPE
- Sebelum di pasangkan ke sumber arus oscilloscope lalukan pengaturan baseline trace
- Groundkan oscilloscope ke tanah agar tidak terjadi kecelakaan tersengat listrik yang tidak diinginkan pada saat melakukan kerja
- Tempatkan oscilloscope di tempat yang datar agar tidak jatuh
- Matikan arus listrik pada saat membersihkan oscilloscope agar tidak tersengat arus listrik
Gambar 1. Oscilloscope tampak depan
Gambar2. sambungan probe saat kalibrasi
Grafik pada Oscilloscope biasa disebut Trace
/ Jejak, tergambar oleh pancaran electron menumbuk lapisan phosphor dari layar
menimbulkan pancaran cahaya, biasanya berwarna hijau atau biru. Ini sama dengan
penggambaran pada layar televisi.
Sebuah Oscilloscope Dual Trace dapat
menampilkan trace/ Jejak Rangkap pada layarnya, Untuk Mempermudah Pembandingan
Sinyal Input dan Output dari sebuah sumber.
Pada awal pemakian Oscilloscope terlebih
dahulu harus melewati proses kalibrasi, Kalibrasi adalah suatu kegiatan untuk
menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukan alat inspeksi, alat
pengukuran dan alat pengujian.
Tujuan kalibrasi
• Menentukan deviasi (penyimpangan)
kebenaran nilai konvensional penunjukan suatu instrumen ukur.
• Menjamin hasil-hsil pengukuran sesuai
dengan standar Nasional maupun Internasional.
Manfaat kalibrasi
Menjaga kondisi instrumen ukur dan bahan
ukur agar tetap sesuai dengan spesefikasinya Berikut beberapa langkah
kalibrasinya
CARA KALIBRASI OSCILLOSCOPE
1. Masukan Probe / Kabel Penghubung Ke
Input ( Chanel 1 / Chanel 2 )
2. Hidupkan Power Osiloscope.
3. Atur Intensitas Cahaya & Fokus-nya
Biar Gambar Pada Osiloscope Enak DiLihat.
4. Volt/Div & Time/Div-nya DiAtur Juga
Biar Dalam PengKALIBRASIan Dapat DiHitung.
5. Kemudian Salah satu ujung probe ( Probe
Ch 1 atau 2 ) kita hubungkan pada tempat Calibrasi ( Biasanya tertulis CAL )
6. Setelah gambar gelombang ( Biasanya
Gelombangnya Berbentuk Gelombang Kotak ) telah tampil pada layar Osiloscope
baru dapat kita hitung Frekuensi & Volt Peak to Peak dengan rumus dibawah
ini.
1. MENGHITUNG FREKUENSI
Untuk Menghitung Frekuensi Gelombang Pada
Tampilan Layar Osiloscope, Kita Harus Mengetahui Dulu Periodenya Berapa?Baru
Dapat menghitung Frekuensinya.Dengan Rumus Sbb:
PERIODE : T = Div Horisontal x Time/Div
FREKUENSI : F = 1/T
2. MENGHITUNG TEGANGAN PUNCAK KE PUNCAK
Untuk Menghitung Tegangan Puncak Ke Puncak
( Vpp ) Jangan Lupa Kita Harus Mengetahui Skala Pada Volt/Div Nya Dulu Berapa
Volt & Juga Tegangan Puncak Ke Puncaknya Berapa Div ( Div Vertikal ).Untuk
Menghitung Vpp Kita Gunakan Rumus Sbb :
VOLT PEAK TO PEAK : Vpp = Div Vertikal x
Volt/Div
Fungsi Dari Tiap-Tiap Tombol Pada
Osiloscope :
1. POSITION : Untuk mengatur posisi berkas
signal arah vertical untuk channel 1.
2. DC. BAL : Untuk menyeimbangkan DC
vertical guna pemakaian channel 1(atau Y ), Penyetelan dilakukan sampai posisi
gambar diam pada saat variabel diputar.
3. INPUT : Terminal masukan pada saat
pengukuran pada CH 1 juga digunakan untuk Kalibrasi. 4. AC ? GND ? DC Posisi AC
= Untuk megukur AC, objek ukur DC tidak bisa diukur melalui Posisi ini, karena
signal DC akan terblokir oleh kapasitor. Posisi GND = Terminal ini terbuka dan
berkas merupakan garis nol/lived nol. Posisi DC = Untuk mengukur tegangan DC
dan masukan-masukan yang lain.
5. VOLT/DIV : Sakelar putar untuk memilih
besarnya tegangan per cm (volt/div) pada layar CRT, ada II tingkat besaran
tegangan yang tersedia dari 0,01 v/div s.d 20V/div
6 VARIABLE : Untuk mengontrol sensitifitas
arah vertical pada CH 1 (Y). pada putaran maksimal Ke arah jarum jam (CAL)
gunanya untuk mengkalibrasi mengecek apakah Tegangan 1 volt tepat 1 cm pada
skala layar CRT.
7. MODE (CH 1, CH 2, DUAL, ADD, SUB) CH 1
: Jika signal yang diukur menggunakan CH 1, maka posisi switch pada CH 1 dan
berkas yang nampak pada layar hanya ada satu. CH 2 : Jika signal yang diukur
menggunakan CH 2, maka posisi switch pada CH Article Source: Forum Komunitas
Teknisi Ponsel Indonesia Pengenalan Perangkat Osiloscope2 dan berkas yang
nampak pada layar hanya satu. DUAL : Yaitu suatu posisi switch apabila hendak
mengunakan CH 1 dan CH 2 Secara bersamaan, dan pada layar pun akan tampak dua
berkas. ADD : Bentuk gelombang dari kedua channel masukan yang dapat
dijumlahkan Secara aljabar dan penjumlahannya dapat dilihat dalam bentuk satu
Gambar. SUB : Masukan dengan polaritas terbaik pada CH 2, ditambah masukan CH
1, Maka perbedaan secara aljabar akan tampak satu gambar pada layar. Article
Source: Forum Komunitas Teknisi Ponsel Indonesia Pengenalan Perangkat
Osiloscope Apabila CH 1 tidak diberi signal masukan, maka bentuk gelombang
Dengan polaritas terbaik dari channel 2 akan tampak.
8. LED PILOT LAMP : Lampu indicator untuk
power masuk, apabila switch ILLUM diputar ke on.
9. ILLUM : Bila diputar berlawanan jarum
jam maksimum, maka power AC akan mati dan jika Ke kanan, maka power AC akan
masuk dengan ditandai LED pilot lampu menyala.
10. INTENSITY : Untuk mengatur gelap atau
terangnya berkas sinar supaya enak pada penglihatan. Diputar ke kiri untuk memperlemah
sinar dan apabila diputar ke kanan akan membuat terang
11. FOCUS : Untuk memperkecil/menebalkan
berkas sinar atau garis untuk mendapatkan Gambar yang lebih jelas.
12. ASTIG : Pengaturan astigmatisma adalah
untuk memperoleh titik cahaya yang lebih baik Ketika menyetel FOCUS
13. EXT-TRIG : Terminal dari sinkronisasi
eksternal tegangan eksternal yang lebih dari IV peak To peak harus menggunakan
switch SOURCE di set pada posisi EXT.
14. SOURCE : Sakelar dengan tiga posisi
untuk memilih tegangan sinkronisasi. CH 1 : Huruf akan sinkron dengan masukan
gelombang dari CH 1. Jika menggunakan CH 1 hendaklah switch source ditetapkan
pada CH 1. CH 2 : Sweep akan sinkron dengan masukan gelombang dari CH 2.
apabila Menggunakan CH 2 hendaknya switch source diletakkan pada CH 2. Sweep CH
1 dan CH 2 akan sikron pula pada saat menggunakan DC/AC. EXT : Sweep akan
sikron dengan masukan signal dari luar melalui Terminal EXT + TR 16 (19).
15. SYNC : Sakelar pemisah sinkronisasi.
15. LEVEL; Meengontrol sync level adalah mengatur phase sync untuk menentukan
bentuk titik awal gelombang signal.
16. PULL AUTO Dengan mencabut pemutar
level sweep akan sedikit terganggu.bentuk gelombang – tidak diam selama tidak
menggunakan signal trigger,yang nampak hanyalah garis lurus dan ini akan
terjadi bila signal teriger masuk.
17 POSITION. Untuk menyetel kekiri dan
kekanan berkas gambar ( posisi arah horizontal) Switch pelipat sweep dengan
menarik knop ,bentuk gelombang dilipatkan 5 Kali lipat kearah kiri dan kearah
kanan usahakan cahaya seruncing mungkin.
18. SWEEP TIME /DIV; Yaitu untuk memilih
skala besaran waktu dari suatu priode atau pun square trap Cm (div ) sekitar 19
tingkat besaranyang tersedia terdiri dari 0,5 s/d 0,5 second.pengoperasian X-Y
didapatkan dengan memutar penuh kearah jarum jam.perpindahan
Chop-ALT-TVV-TVH.secara otomatis dari sini.Pembacaan kalibrasi sweep time/div
juga dari sini dengan cara variabel diputar penuh se arah jarum jam.
19. VARIABEL; Digunakan untuk menyetel
sweeptime pada posisi putaran maksimum arah jarum jam. ( CAL ) tiap tingkat
dari 19 posisi dalam keadaan terkalibrasi .
20. CAL IV PP Yaitu terminal untuk
mengkalibrasi voltage frequency chanel 1 dan chanel 2 Dimana untuk frequency 1
Khz tegangan harus 1 volt P-P.
21. AC VOLTAGE SELECTOR ; Untuk menyetel
tegangan listrik 110 Volt atau 220 Volt.
22. INT MOD Teminal intensitas Brightness
OSILOSKOP
Osiloskop berguna untuk: melihat tingkah
laku tegangan gelombang secara visual, ada beberapa jenis tegangan gelombang
yang akan diperlihatkan pada layar monitor osiloskop .
1) Gelombang sinusoida
2) Gelombang blok
3) Gelombang gigi gergaji
4) Gelombang segitiga.
Untuk dapat menggunakan osiloskop, harus
bisa memahaami tombol-tombol yg ada pada pesawat perangkat ini,seperti telah
diutarakan diatas. Secara umum osiloskop hanya untuk circuit osilator ( VCO )
disemua perangkat yg menggunakan rangkaian VCO. Walau sudah berpengalaman dalam
hal menggunakan osiloskop, kita harus mempelajari tombol instruksi dari pabrik
yg mengeluarkan alat itu.
Untuk mengukur: Volt dari (tiap jenis
tegangan gelombang.)
Besaran gelombang frequency
Betuk gelombang frequency.
W a k t u ( time )
F a s a Tegangan tinggi maksimum
Tegangan tinggi minimum.
Lengkung dan cacat modulasi ( audio )
Cara menghitung frequency tiap detik.
Dengan rumus sbb ;
F = 1/T
F = freq
T = waktu
Untuk menggunakan osiloskop haruslah
berhati-hati, bila terjadi kesalahan sangat fatal akibatnya?.
* ) Instruksi Kerja Pengkalibrasian
Osiloscope :
Masukan Kabel Power Pada Socket In Put 220
V Yang Terdapat Pada Bagian Belakang Osiloscope.
Masukan Socket Probe Osiloscope Pada
Chanel 1 ( X ) atau Chanel 2 ( Y ).
Masukan Kabel Power ( Steker ) Pada Stop
Kontak.
Atur MODE Pada Chanel 1 ( X ) atau Chanel
2 ( Y ).
Atur COUPLING Pada AC / DC & SOURCE
Pada Chanel 1 ( X ) atau Chanel 2 ( Y ).
Hidupkan Osiloscope Dengan Menekan Tombol
Power & Lampu Indikatorpun Akan Menyala.
Kalau Di Layar Osiloscope Belum Ada
Tampilan Garis Horisontal Maka Atur HOLDOFF Pada Posisi AUTO & Pada LEVEL
Tombol LOCK Di Tekan.
Setelah Ada Tampilan Garis Horisontal Pada
Layar Osiloscope Atur Focus & Intensitas Cahaya Agar Tampilan Gelombang
Enak Di Lihat.
Hubungkan Ujung Probe Osiloscope Pada
Calibrasi ( CAL ), Maka Pada Layar Akan Tampil Gambar Gelombang ( Gelombang
Kotak ).
Atur Posisi Vertikal & Horisontal
Gelombang Agar Mudah Dalam Melakukan Penghitungan ( Perioda, frekuensi &
Volt Peak to Peak ) Untuk PengKalibrasian Osiloscope.
Atur Volt / Div Pada Posisi 1 V & Time
/ Div Pada 0,5 mS ( .5 mS ).
Tinggi Gelombang Harus 2 Div Karena Pada
Kalibrasi Tercatat 2 Vpp, Kalau Tidak Sampai 2 Vpp Atur Variable Pada Chanel 1
( X ) atau Chanel 2 ( Y ) Untuk Mengatur Tinggi Gelombang Agar Mencapai 2 Vpp.
Panjang 1 Gelombang Penuh Harus 2 Div
Horisontal.
Untuk Menghitung Perioda Menggunakan Rumus
:
T = Div Horisontal x Time / Div
= 2 Kotak x 0,5 mS
= 2 x 0,5 . 10-3
= 1 . 10-3 S
Untuk Menghitung Frekuensi Menggunakan
Rumus :
F = 1
T
= 1
1 . 10-3
= 1000
1
= 1000 Hz ( 1 KHz )
Untuk Menghitung Volt Peak to Peak
Menggunakan Rumus :
Vpp = Div Vertikal x Volt / Div
= 2 Kotak x 1 V
= 2 Vpp
Karena
Pada Kalibrasi ( CAL ) Tertulis 2 Vpp & 1 KHz Maka Untuk Penghitungan Di
Atas Menandakan Osiloscope Sudah Sesuai Dalam Pengkalibrasian.
Untuk tambahan, berikut saya sertakan Video Cara pemakian & kalibrasinya :
Semoga Bermanfaat.....
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete